Seperti biasa selepas makan sahur ane dan keluarga nonton TV bareng, begitu juga pagi ini, tak beda dengan pagi-pagi yang lain. pagi ini saya nomton salah satu stasiun TV yang mengadakan wisata religi, pada episode ini yang menjadi pbyek adalah masjid Niujie (kayak nama artis di indonesia) NIDJI red. sambil menunggu subuh langsung aja ane cari di
internet tentang sejarah masjid tersebut. nah ini dia sejarahnya, langsung ke TKP.
Mesjid Niujie adalah mesjid yang paling tua dan paling megah di Beijing, juga salah satu mesjid yang terkenal di dunia.
Mesjid
Niujie dibangun pada tahun 996 oleh ulama Arab, Nasuruddin pada zaman
Dinasti Liao, kemudian diperluas dan dipugar pada zaman dinasti-dinasti
Yuan, Ming dan Qing sehingga tata ruang keseluruhannya menjadi terpusat,
rapih dan simetris. Bangunan utamanya antara lain ruang ibadah, menara
azan dan ruang prasasti.
Ruang ibadah adalah bangunan utama
areal mesjid itu, memiliki atap tiga lapis, di tempat sambungan atap
ruangan terdapat sebuah tembok berbentuk busur yang tegak lurus dan
menjadi suatu hiasa khusus di atap ruangan. Pada bangunan berbentuk segi
enam yang terletak di tempat paling depan penuh terukir huruf-huruf
Arab dan bunga yang halus. Langit-langit ruangan dihias dengan lukisan
warna warni. Di dalam ruangan ibadah terjurai lampu gantung besar yang
terbuat dari untaian butir-butir dari gelas dan tutup lampu dari kaca
berwarna.
Menara azan terletak di depan ruang ibadah, merupakan sebuah bangunan beratap ganda.
Ruang
prasasti terletak di kedua sisi serambi ruang ibadah, simetris di
sebelah kiri dan kanan. Tugu prasasti dibangun ketiga mesjid itu dipugar
pada tahun 1496. Tulisan pada prasasti diukir dalam huruf Mandarin dan
Arab, namun kini sudah tidak jelas dimakan waktu.
Selain
bangunan-bangunan itu, terdapat pula benda budaya yang penting yakni
tungku besi untuk membakar dupa setinggi 2,70 meter yang dibuat pada
zaman Dinasti Qing. Sebuah lagi tungku perunggu untuk membakar dupa
seinggi 50 senti meter seberat 900 kg. Selain itu terdapat pula wajan
perunggu besar yang dibuat pada tahun 1039 serta sebuah tugu prasasti
buatan zaman Dinasti Ming yang mencatat proses pemugaran mesjid
tersebut. Bangunan di mesjid ini menggunakan bentuk tradisional Tiongkok
berstruktur kayu, namun hiasan-hiasan detail pada bangunan utama
bercorak hiasan gaya Arab seperti bangunan-bangunan Islam umumnya.
Mesjid
Niujie adalah salah satu benda budaya Islam di Tiongkok. Dua makam di
mesjid itu adalah makam imam negara-negara Arab yang datang ke Tiongkok
menyebarkan agama Islam pada masa awal Dinasti Yuan. Pada batu nisan
makam-makam itu terukir huruf-huruf Arab yang sangat kuat goresannya,
merupakan benda budaya yang bersejarah lama dan jarang ada di Tiongkok.
Sumber : http://sitiana.multiply.com/journal/item/75/Sejarah-Masjid-Niujie
0 komentar:
Posting Komentar